Proton Exora bekas menawarkan alternatif mobil tipe MPV dengan harga yang lebih terjangkau daripada produk Jepang. Meskipun nama Proton sempat populer di Indonesia pada awal tahun 2000-an melalui PT Proton Edar Indonesia (PEI), namun mobil Negeri Jiran ini harus mengakui keunggulan kompetitornya dari Jepang. Proton Exora, sebagai model MPV medium, memiliki dimensi yang cukup besar, menjanjikan kenyamanan yang tak kalah dengan Toyota Kijang Innova. Mesin Proton Exora didukung oleh Campro CPS 1.600 cc yang memberikan tenaga mantap. Pada model facelift, mesinnya bahkan ditingkatkan menjadi CamPro CFE Turbocharged yang kerjasama antara Proton dan Lotus, meningkatkan performa.
Namun, Proton Exora juga memiliki beberapa kelemahan. Meskipun memiliki fitur keselamatan yang baik, mobil ini memiliki masalah dengan ketersediaan suku cadang dan bengkel resmi setelah Proton Edar Indonesia meninggalkan Indonesia pada tahun 2019. Sebagai pilihan mobil bekas dengan harga terjangkau, Proton Exora tidak terlalu populer di masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota kecil, karena kurangnya kesadaran akan merek ini. Selain itu, interior Proton Exora didominasi plastik dan terkesan sederhana, sedangkan performa mesinnya dianggap kurang responsif. Beberapa masalah khas yang sering muncul pada Proton Exora bekas, seperti dinamo wiper yang mati ketika hujan, juga perlu diperhatikan.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Proton Exora bekas mungkin menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari mobil keluarga dengan budget terbatas. Namun, ada baiknya untuk mempertimbangkan semua aspek negatifnya, termasuk sentimen negatif terhadap merek, ketersediaan suku cadang, perawatan, dan masalah teknis yang biasa muncul. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi mobil bekas, pembeli dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana sebelum memutuskan untuk membeli Proton Exora.
