Seksisme dan misogini sering disamakan, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Seksisme adalah keyakinan bahwa salah satu gender lebih superior daripada yang lain, sementara misogini adalah bentuk diskriminasi yang lebih ekstrem karena melibatkan kebencian terhadap perempuan. Baik seksisme maupun misogini masih marak terjadi dalam lingkungan sosial, dunia kerja, kebijakan publik, dan media. Diperlukan perubahan pola pikir, evaluasi terhadap kebijakan yang ada, dan regulasi yang lebih adaptif untuk mencegah reproduksi seksisme dan misogini dalam kehidupan sehari-hari.
Seksisme berakar pada stereotip gender yang menghambat perempuan dalam dunia kerja dan media, sementara misogini melibatkan perlakuan hinaan, kekerasan, atau tindakan merugikan terhadap perempuan. Keduanya bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia yang mengutamakan kesetaraan dan keadilan. Penting untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat, menolak anggapan bahwa seksisme dan misogini adalah hal yang biasa, serta mendorong perubahan untuk perlakuan yang adil terhadap perempuan dalam semua aspek kehidupan.
