Seorang warga Singapura bernama Lam tiba di Amerika Serikat pada bulan Oktober 2023 dengan visa turis selama 90 hari. Namun, ia melampaui batas waktu tersebut dan kemudian terbang dengan jet pribadi dari Los Angeles ke Miami. Di Miami, Lam akhirnya ditangkap pada bulan September 2024 dan diadukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida dan Distrik Tengah California.
Dalam dakwaan yang disebutkan pada tanggal 18 Agustus 2024, Lam, bersama dengan Serrano dan para konspirator mereka, telah berhasil menghubungi seorang korban di Washington dan dengan cara curang memperoleh lebih dari 4.100 bitcoin melalui komunikasi mereka dengan korban tersebut. Mereka diduga telah menggunakan berbagai metode untuk menyembunyikan identitas asli mereka, seperti mengalihkan dana melalui berbagai mixer dan bursa kripto menggunakan “peel chain”, dompet pass-through, dan jaringan pribadi virtual.
Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa mereka dituduh menghabiskan hasil pencucian dana kripto tersebut untuk berbagai hal seperti perjalanan internasional, kelab malam, mobil mewah, jam tangan, perhiasan, tas desainer, dan rumah sewa di Los Angeles serta Miami. Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa Lam bahkan membeli 31 mobil mewah, di mana 22 di antaranya belum ditemukan oleh penegak hukum termasuk Pagani Huayra yang harganya mencapai USD 3,8 juta.
Hingga bulan Oktober 2024, CNBC melaporkan bahwa sekitar USD 70 juta telah ditemukan atau dibekukan di berbagai bursa kripto. Namun, lebih dari USD 100 juta masih belum diketahui keberadaannya termasuk jutaan dolar AS yang dihabiskan oleh Serrano dan rekan-rekannya untuk membeli mobil dan perhiasan. Serrano sendiri memiliki sejumlah bitcoin senilai sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 328,24 miliar yang dicuri dari korban di ponselnya, dan setuju untuk mentransfer dana tersebut kembali ke Biro Investigasi Federal.
Jika terbukti bersalah atas pencurian lebih dari 4.100 bitcoin, Lam dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga 20 tahun, denda hingga USD 250.000 atau sekitar Rp 4,1 miliar, atau dua kali lipat jumlah keuntungan dari penipuan tersebut.