Puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar memberikan penjelasan dalam ceramah inspiratifnya di Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, mengenai manfaat puasa dari sudut pandang kesehatan dan neurosains. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang pola konsumsi obat dan makanan sehat selama bulan Ramadan.
Dalam ceramah tersebut, Taruna Ikrar dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Nadjamuddin Abd. Safa, dimana beliau menyoroti bahwa perintah berpuasa dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 membawa manfaat besar bagi kesehatan dan ketakwaan seseorang.
Dari segi kesehatan, Taruna Ikrar menjelaskan bahwa puasa memiliki berbagai manfaat seperti melambatkan penuaan dan melindungi tubuh dari penyakit berbahaya. Proses fisiologis penting dalam tubuh terjadi ketika berpuasa selama 16 jam, dimana terjadi proses glikolisis yang membantu membersihkan pembuluh darah dari sumber penyakit potensial. Selain itu, proses autofagi juga berperan dalam membuang sel-sel rusak dan mencegah penyakit metabolik serta penyakit degeneratif lainnya.
Dengan penjelasan yang mendalam tersebut, Taruna Ikrar mengajak masyarakat untuk melihat puasa bukan hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sebuah mukjizat untuk kesehatan tubuh dan ketakwaan. Melalui ceramah ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan selama bulan Ramadan.
