Perusahaan publik analisis bisnis, Strategy (sebelumnya dikenal MicroStrategy), baru-baru ini menambah kepemilikan Bitcoin dengan akuisisi 6.911 BTC. Dengan total kepemilikan BTC Strategy menjadi lebih dari 500.000 BTC. Pendiri Strategy, Michael Saylor, mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah membeli 6.911 BTC senilai USD 584,1 juta atau Rp 9,6 triliun pekan lalu.
Akuisisi terbaru tersebut dilaporkan melalui platform media sosial pada Senin (24/3). Pengajuan pengungkapan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS menunjukkan bahwa Strategy membeli tranche tersebut dengan harga rata-rata sekitar USD 84.529 per BTC. Dengan pembelian terakhir ini, Strategy sekarang memiliki BTC Yield sebesar 7,7% YTD dan telah mengumpulkan 506.137 BTC dengan total nilai lebih dari USD 33,7 miliar atau Rp 547,7 triliun.
Data dari Bitcoin Treasuries mengindikasikan bahwa Strategy sekarang menguasai lebih dari 2,3% pasokan BTC yang beredar. Keputusan untuk membeli Bitcoin ini dilakukan meskipun pasar sedang tidak stabil dan tertutup ketidakpastian makro. Pada bulan sebelumnya, Strategy telah mengumumkan rencana untuk menambah modal tambahan melalui saham preferen kelas A senilai USD 21 miliar guna mendukung investasinya.
Berbagai tanggapan terhadap investasi Bitcoin yang dilakukan oleh Strategy juga terungkap. Beberapa anggota komunitas Bitcoin mempertanyakan kritik Joseph Weisenthal terhadap investasi ini. Beberapa di antaranya menunjukkan bahwa harga saham Microstrategy telah tumbuh hampir 2.200% sejak Executive Chairman, Michael Saylor, mengadopsi strategi pembelian Bitcoin secara bertahap.
Meskipun demikian, keputusan investasi selalu menjadi tanggung jawab pembaca. Penting untuk melakukan riset dan analisis sebelum melakukan pembelian dan penjualan kripto. Liputan6.com tidak memegang tanggung jawab atas hasil keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.
