Industri kripto mengalami lonjakan peretasan yang signifikan selama kuartal pertama 2025, dengan total aset digital yang dicuri mencapai USD 1,63 miliar atau sekitar Rp 26,9 triliun. Bybit dan Phemex menjadi korban utama dari serangan ini, dengan total kerugian mencapai USD 1,46 miliar dan USD 69,1 juta, secara berturut-turut. Mayoritas peretasan terjadi pada bursa terpusat (CEX), yang menyumbang 94% dari total dana yang dicuri, berbeda dengan tren sebelumnya yang lebih menyerang platform DeFi.
Bulan Februari menjadi waktu paling sulit bagi industri kripto, dengan total kerugian mencapai USD 1,53 miliar, terutama disebabkan oleh peretasan Bybit. Namun, pada bulan Maret, insiden peretasan mulai menurun, meskipun masih terdapat 20 kasus. Total kerugian untuk bulan ini mencapai USD 33,46 juta, dengan serangan terbesar terjadi pada 25 Maret di platform Abracadabra.Money.
Dengan adanya lonjakan peretasan dalam industri kripto, keamanan dan perlindungan dana digital menjadi semakin penting untuk diperhatikan. Semua pemangku kepentingan di pasar kripto perlu meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka untuk melindungi aset digital.
