Lebaran Idul Fitri adalah momen kebahagiaan dan kebersamaan keluarga. Namun, di balik sukacita tersebut, terdapat ancaman kesehatan yang serius, yaitu hipertensi. Penyakit ini dijuluki sebagai “silent killer” karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga saat terjadi komplikasi. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 30,8 persen penduduk Indonesia usia di atas 18 tahun mengalami hipertensi, sehingga satu dari tiga orang dewasa di Indonesia berisiko terkena tekanan darah tinggi. Risiko ini dapat meningkat selama Lebaran Idul Fitri karena adanya perubahan pola hidup yang drastis selama perayaan tersebut.
Dr. Avina Alawya menjelaskan bahwa hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas dan dapat merusak organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak tanpa disadari. Gejala ringan seperti sakit kepala atau pusing sering diabaikan, namun hipertensi yang tidak terdeteksi atau diabaikan dapat berujung pada penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, stroke, atau gagal ginjal. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting terutama menjelang Lebaran Idul Fitri ketika tekanan darah cenderung meningkat karena stres, kelelahan akibat mudik, dan konsumsi makanan tinggi garam. Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan menjaga pola makan yang sehat serta aktif bergerak dapat membantu mencegah risiko hipertensi dan komplikasinya.