Sunday, April 27, 2025
HomeKesehatanTantangan Wanita & Anak Perempuan Pasca Gempa Myanmar

Tantangan Wanita & Anak Perempuan Pasca Gempa Myanmar

Pada tanggal 28 Maret 2025, Myanmar dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,7 diikuti oleh gempa berkekuatan 6,4 magnitudo, mengakibatkan korban jiwa lebih dari 2.800 orang dan ribuan lainnya terluka. Bencana alam ini juga memberikan dampak khusus pada perempuan dan anak perempuan di Myanmar, seperti yang dilaporkan oleh UN Women dan UNFPA, yang bekerja dalam Humanitarian Working Group di negara tersebut.

UN Women telah bekerja sama dengan organisasi perempuan lokal untuk mengevaluasi kebutuhan mereka, memberikan suara kepada mereka, dan akan segera memberikan bantuan yang diperlukan melalui kerja sama dengan perempuan di wilayah terdampak. Dengan kerusakan infrastruktur vital dan ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal atau terluka, bantuan sangat diperlukan.

Sebelum gempa bumi terjadi, sebagian besar penduduk Myanmar, termasuk 10,4 juta perempuan dan anak perempuan, sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dalam kondisi ini, perempuan dan anak perempuan dihadapkan pada risiko meningkatnya kekerasan berbasis gender. Dengan tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak dan kurang privasi, mereka rentan terhadap kekerasan.

Kondisi ini semakin diperparah dengan akses yang terbatas terhadap layanan penanggulangan kekerasan berbasis gender. Para korban kekerasan tersebut membutuhkan bantuan yang tidak hanya mendesak tetapi juga mendukung pemulihan mereka setelah bencana.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer