Pendiri BitMEX, Arthur Hayes, meyakini bahwa kebijakan tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump akan menyebabkan kekacauan ekonomi dan memicu siklus pelonggaran moneter. Ini diprediksi akan mendorong harga Bitcoin naik secara signifikan. Dengan pasar aset digital yang sedang berjuang untuk mencapai stabilitas, para penggemar kripto semakin yakin akan potensi kenaikan harga Bitcoin. Ketidakseimbangan ekonomi yang diprediksi akan timbul akibat kebijakan Trump diyakini akan memaksa bank sentral untuk mencetak lebih banyak uang, yang dapat menguntungkan mata uang kripto terkemuka tersebut.
Peristiwa pekan ini memunculkan gejolak di pasar kripto setelah pengumuman perluasan tarif AS oleh Trump, yang disebut sebagai yang terbesar sejak 1982. Mulai tanggal 5 April, impor dari 185 negara akan dikenakan tarif sebesar 10%, dengan tarif yang lebih tinggi untuk mitra dagang utama seperti Tiongkok, Uni Eropa (UE), dan Jepang. Tindakan ini, dikenal sebagai “Hari Pembebasan” oleh Presiden AS, telah membuat pasar aset berisiko mengalami penurunan drastis. Bitcoin turun 7% dalam waktu singkat setelah pengumuman tersebut, kehilangan nilai sebesar USD 140 miliar. Kontrak berjangka S&P 500 juga terkena dampak yang signifikan, dengan kapitalisasi pasar yang hilang hampir USD 2 triliun setelah pengumuman Trump.
Arthur Hayes Ramal Bank Sentral Meningkatkan Uang, Bitcoin Menuju USD 250.000
