Peran perubahan iklim terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi menjadi sorotan pada Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh pada 7 April 2025. Menurut Direktur Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Penelitian di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Pascale Allotey, setiap perempuan memerlukan akses layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini penting untuk memastikan perempuan dan anak perempuan mendapatkan perawatan yang mendengarkan kekhawatiran mereka dan memenuhi kebutuhan kesehatan mereka, serta memiliki kesempatan untuk merencanakan kesuburan mereka.
Perubahan iklim juga diidentifikasi sebagai risiko khusus yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi. Dr. Allotey mengungkapkan bahwa bukti menunjukkan adanya hubungan antara suhu yang tinggi dengan risiko kelahiran prematur, lahir mati, hipertensi dan diabetes gestasional, serta kematian bayi. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir dalam menghadapi perubahan iklim.
Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2025 mengusung tema “Healthy Beginnings, Hopeful Futures” dengan fokus pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Ini menandai dimulainya kampanye tahun penuh hingga 2026 yang akan difokuskan pada meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Dengan demikian, perhatian terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi perlu terus ditingkatkan untuk memastikan masa depan yang sehat dan penuh harapan bagi generasi mendatang.
