Pola tidur yang berubah selama pemulihan pola tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap. Menurut Andreas, proses ini sebaiknya dilakukan perlahan dan dengan santai. Pemulihan pola tidur yang dilakukan secara bertahap juga dapat mencegah rasa tegang yang bisa menyulitkan proses tidur. Andreas menjelaskan bahwa cara mengembalikan pola tidur seperti biasanya tidak terlalu sulit, cukup dengan melakukan penyesuaian sedikit demi sedikit.
Proses mengembalikan atau memperbaiki pola tidur sering disamakan dengan mengatasi kondisi jet lag. Menurut Andreas, setiap perbedaan waktu tidur satu jam akan membutuhkan satu hari untuk penyesuaian kembali ke pola tidur yang biasa. Jika terdapat perbedaan waktu tidur tiga jam, diperlukan tiga hari penyesuaian, dan begitu seterusnya.
Selain melakukan penyesuaian bertahap, disarankan juga bagi individu yang sedang mencoba memulihkan pola tidur untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman berkafein. Kafein dapat menyebabkan gangguan tidur dan mengganggu ritme sirkadian alami seseorang. Psikolog klinis Kasandra A. Putranto juga menekankan bahwa selama liburan, kebiasaan tidur yang berubah seperti tidur larut malam dan bangun siang bisa mengganggu ritme sirkadian alami tubuh. Dengan demikian, penyesuaian bertahap dan menghindari kafein dapat membantu individu dalam memulihkan pola tidur mereka.