Pada Selasa, 8 April 2025, laporan Verdhana Sekuritas memberikan penilaian positif terhadap respons pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto terkait dengan tarif resiprokal Amerika Serikat. Menurut laporan tersebut, keputusan yang diambil telah tepat dan ekonomi nasional diyakini akan terlindungi dari dampak kebijakan AS.
Selama sarasehan yang berlangsung selama enam jam, Prabowo bersama pemangku kepentingan utama di sektor bisnis, pasar, dan ketenagakerjaan membahas strategi untuk menghadapi situasi tersebut. Indonesia memandang tarif resiprokal AS sebagai peluang strategis dan akan berupaya mengalihkan impor ke produk AS seperti pertanian, energi, dan teknologi.
Pemerintah juga akan memberikan insentif fiskal guna meningkatkan impor dari AS dan menjaga daya saing ekspor. Selain itu, berbagai hambatan impor seperti kuota, lisensi, dan persyaratan lainnya akan dihapuskan guna mempermudah berbisnis. Langkah ini disambut baik oleh komunitas bisnis sebagai sebuah perkembangan positif di Indonesia.
Verdhana mengungkapkan bahwa persyaratan TKDN akan mengalami perubahan dari mandat yang kaku menjadi kerangka kerja berbasis insentif guna meningkatkan daya saing ekonomi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
