Di Singapura, kripto menjadi pilihan pembayaran yang semakin diminati oleh generasi muda karena kepraktisannya. Meskipun adopsi kripto terus meningkat, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi seperti kompleksitas dan penerimaan yang terbatas. Menurut laporan Straits Times yang dipublikasikan pada 8 April, kepemilikan kripto di Singapura meningkat menjadi 26% pada tahun 2024 dari sebelumnya 24,4%. Data lain yang diungkapkan juga menunjukkan bahwa 52% pemegang kripto telah menggunakan aset digital tersebut untuk pembayaran, dan 67% berencana menggunakan kripto untuk transaksi di masa depan.
Generasi muda di Singapura, terutama Gen Z dan milenial, memimpin dalam adopsi mata uang kripto dengan sekitar 40% dari mereka yang memegang kripto. Namun, pola penggunaan kripto berbeda menurut generasi pengguna. Lebih dari 41% pengguna muda menggunakan kripto untuk belanja online, 36% untuk membayar tagihan, dan 27% untuk pembelian di toko fisik. Di sisi lain, pengguna kripto yang lebih tua cenderung menggunakan kripto untuk transfer antar-teman ke keluarga dan teman, belanja online, dan pembayaran tagihan.
Meskipun penggunaan kripto terus meningkat, masih banyak responden yang merasa bahwa kripto rumit dan khawatir tentang keamanan. Selain itu, sebagian pemegang kripto juga merasa frustasi karena terbatasnya penerimaan kripto oleh pedagang. Dengan pertumbuhan adopsi kripto yang pesat, diharapkan bahwa kebijakan dan infrastruktur yang mendukung akan semakin berkembang untuk memfasilitasi penggunaan kripto sebagai metode pembayaran yang lebih luas di Singapura.