Pasar kripto dunia mengalami pemulihan signifikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda rencana tarif timbal balik atau resiprokal kepada lebih dari 70 negara. Keputusan ini meredakan kecemasan pasar, memengaruhi positif aset digital dengan harga Bitcoin (BTC) kembali di atas USD 82.000. Namun, meskipun tren naik kembali terjadi, Bitcoin tetap turun 25% dari titik tertinggi sepanjang masa di USD 109.000.
Charles Hoskinson, pendiri perusahaan rekayasa blockchain IOG dan platform blockchain Cardano, optimis bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD 250.000 pada akhir tahun ini atau tahun depan. Penurunan pasar baru-baru ini dipicu oleh ketidakpastian global dan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump. Namun, Hoskinson yakin pasar akan stabil dengan suku bunga Bank Sentral AS yang lebih rendah, mendorong investasi ke dalam mata uang kripto.
Faktor lain yang dapat mendorong kenaikan Bitcoin termasuk peningkatan kepemilikan kripto global sebesar 13% dari tahun ke tahun, serta pergeseran geopolitik antara kekuatan dunia seperti AS, China, dan Rusia. Hoskinson juga menyoroti kemungkinan disahkannya peraturan kripto utama yang akan memberikan kejelasan bagi industri ini, serta adopsi stablecoin oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Microsoft.
Pada jangka pendek, Hoskinson memperkirakan pasar kripto akan mengalami kelesuan sementara selama tiga hingga lima bulan ke depan, namun ia memperkirakan adanya lonjakan minat spekulatif yang signifikan sekitar bulan Agustus atau September.