Kota Semarang memiliki tradisi unik dalam merayakan Syawalan pascalebaran yang dikenal dengan tradisi Sesaji Rewanda. Tradisi ini melibatkan prosesi mempersembahkan gunungan buah dan makanan kepada ratusan kera di hutan Goa Kreo. Pada Sabtu (12/4/25), Pemerintah Kota Semarang akan menggelar tradisi ini di Kelurahan Kandri, Gunung Pati. Acara akan diawali dengan kirab yang dipimpin oleh Wali Kota Semarang, Ibu Agustina, menuju lokasi sesaji. Berbagai pertunjukan seni dan sejarah mengenai Goa Kreo akan disajikan, termasuk penampilan Tari Bambu Krincing dan Tari Wanara Parisuka. Tradisi Sesaji Rewanda memiliki makna yang mendalam, yaitu menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam dengan memberi hadiah kepada kera. Seluruh acara diawali dengan rombongan dari desa ke Goa Kreo yang dihuni oleh monyet-monyet yang dihormati, dilanjutkan dengan pembagian hidangan tradisional kepada para monyet. Dengan demikian, tradisi ini bukan hanya merayakan kemenangan setelah Ramadhan, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya keharmonisan dengan alam.