Di sebuah pasar tradisional, bayangkan Anda melihat berbagai macam makanan alami dan bersih seperti singkong, ubi, dan buah-buahan segar. Menurut Fauzan, kehalalan bahan makanan tersebut sudah jelas karena mereka berasal dari alam dan tidak tercampur dengan bahan-bahan yang diharamkan. Konsep makanan halal dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan bahan dasar yang sederhana dan alami, tetapi juga tidak meragukan. Namun, penting untuk diingat bahwa proses produksi juga memegang peranan penting dalam menentukan kehalalan suatu produk. Bahan baku yang halal bisa saja kehilangan statusnya jika tercampur dengan bahan haram selama proses pengolahan, seperti penggunaan alkohol atau unsur babi. Oleh karena itu, sebuah produk baru bisa disebut halal apabila seluruh proses produksinya bersih dari bahan-bahan yang diharamkan.