Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa jamaah haji Indonesia sekarang memiliki akses eksklusif ke rumah sakit di Arab Saudi, sehingga memotong birokrasi rujukan yang panjang. Hal ini memungkinkan penanganan medis bagi jemaah haji Indonesia yang sakit dapat dilakukan dengan lebih cepat. Menurut Menkes Budi, kehadiran akses eksklusif ini memungkinkan penurunan jumlah tenaga di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena jamaah haji Indonesia mendapatkan layanan yang lebih baik di RS-RS Saudi.
Penurunan angka kematian jemaah haji asal Indonesia dari 773 pada 2023 menjadi 461 pada 2024 disebabkan oleh perubahan dalam proses cek kesehatan yang diperketat dan ditingkatkan. Menurut Budi, perubahan ini termasuk cek kesehatan yang dilakukan lebih awal dan pendampingan yang lebih intensif. Pentingnya menjaga kesehatan jemaah haji Indonesia tidak hanya berdampak pada keselamatan mereka, tetapi juga dapat mempengaruhi syarat-syarat ibadah haji Indonesia di masa depan dan beban biaya yang harus ditanggung oleh jemaah haji.
Menurut Menkes Budi, jika kondisi kesehatan dan angka kematian masyarakat Indonesia tidak terjaga dengan baik, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif pada jemaah haji di masa mendatang, termasuk harga premi asuransi yang harus dibayar oleh jemaah haji Indonesia selanjutnya. Menjaga kesehatan jemaah haji bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan keberlangsungan ibadah haji yang aman dan nyaman bagi semua pihak.