Friday, May 23, 2025
HomeGaya HidupKenali Pola Avoidant Attachment dalam Hubungan Serius

Kenali Pola Avoidant Attachment dalam Hubungan Serius

Banyak orang yang mungkin merasa ingin menarik diri ketika hubungan mereka semakin serius, meskipun sebenarnya hubungan tersebut sudah semakin erat. Hal ini bisa terjadi karena dorongan emosional tertentu yang membuat seseorang merasa perlu menjaga jarak, bukan hanya sebagai pilihan. Fenomena ini, meskipun umum, tidak selalu mudah dipahami. salah satunya adalah avoidant attachment atau pola keterikatan menghindar yang berkembang sejak masa kanak-kanak, terutama pada anak-anak yang tidak mendapatkan respons emosional yang sensitif dari orang tua atau pengasuh mereka.

Gaya keterikatan ini mempengaruhi perilaku seseorang tidak hanya saat kecil, tapi juga ketika dewasa. Beberapa tanda yang sering terlihat dari seseorang yang memiliki avoidant attachment adalah menghindari kedekatan emosional dalam hubungan, cenderung menyelesaikan masalah sendiri, atau menarik diri dari percakapan yang tidak nyaman. Penelitian menunjukkan bahwa avoidant attachment juga dapat berdampak pada kualitas hubungan saat usia lanjut, dimana pria lansia dengan gaya keterikatan ini mungkin mengalami efek negatif yang lebih besar daripada wanita.

Avoidant attachment biasanya berkembang akibat sering mengalami penolakan atau pengabaian emosional dari orang tua atau pengasuh. Anak-anak dengan avoidant attachment belajar bahwa mencari kenyamanan atau menunjukkan emosi tidak akan mendatangkan respons yang mereka butuhkan, sehingga mereka menjadi mandiri secara emosional. Beberapa faktor penyebabnya antara lain adalah orang tua yang kurang memahami kebutuhan emosional anak, kurangnya empati dari pengasuh, atau orang tua yang memiliki gaya keterikatan yang menghindar. Mereka lama kelamaan bisa kehilangan koneksi dengan kebutuhan emosional mereka sendiri dan membangun pola pikir bahwa bergantung pada orang lain merupakan hal yang berisiko.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer