Malaria Masih Mengintai: Cegah dengan Strategi ABCD
Dokter spesialis penyakit dalam, Rizka Zainuddin menegaskan bahwa ancaman malaria masih tetap ada terutama di daerah endemis. Untuk itu, langkah pencegahan yang perlu diterapkan adalah konsep ABCD, yaitu awaraness, bite prevention (pencegahan gigitan), chemoprophylaxis, dan diagnostik.
Pentingnya kesadaran akan risiko malaria menjadi hal pertama yang harus ditanamkan kepada orang-orang yang akan memasuki daerah endemis. Banyak yang belum familiar dengan cara pencegahan dan gejala dari penyakit ini, sehingga edukasi menjadi kunci penting.
Orang-orang yang akan bekerja atau berpindah ke daerah endemis seperti Papua, harus lebih waspada terhadap gigitan nyamuk. Data menunjukkan bahwa 89% kasus positif malaria dilaporkan berasal dari Provinsi Papua. Edukasi tentang penggunaan kelambu yang benar, penggunaan pakaian berlengan panjang, menjaga kebersihan lingkungan, dan penggunaan losion antinyamuk menjadi langkah penting dalam pencegahan.
Selain itu, chemoprophylaxis atau konsumsi obat pencegah tertentu juga diperlukan bagi orang-orang yang tinggal sementara di daerah endemis. Misalnya, penggunaan azithromycin sesuai dosis yang disarankan untuk mencegah risiko tertular malaria selama tinggal di daerah tersebut hingga beberapa minggu setelah kepulangan.
Pencegahan malaria tidak boleh dianggap remeh, dengan menerapkan strategi ABCD secara tepat dan konsisten, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit tersebut. Jadi, mari tingkatkan kesadaran dan lakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari ancaman malaria.