Friday, May 23, 2025
HomeGaya HidupSejarah Hari Bidan Internasional: Peringatan Penting - ANTARA News

Sejarah Hari Bidan Internasional: Peringatan Penting – ANTARA News

Setiap tanggal 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Internasional, sebuah momen untuk menghargai peran penting bidan dalam menyediakan layanan kesehatan kepada ibu dan anak. Perayaan ini bukan sekadar acara kecil, tetapi kegiatan global yang mengakui dedikasi para bidan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan mutu layanan kesehatan maternal dan neonatal di seluruh dunia. Ide untuk menetapkan Hari Bidan Internasional pada tanggal 5 Mei pertama kali muncul dalam Konferensi Konfederasi Bidan Internasional di Belanda pada tahun 1987. Seiring berjalannya waktu, banyak negara termasuk Selandia Baru dan Iran mulai merayakan Hari Bidan Internasional pada tanggal 5 Mei tahun 2014.

Di Indonesia, sejarah kebidanan dimulai sejak masa kolonial Belanda. Pendidikan bidan pertama kali diperkenalkan bagi wanita pribumi di Batavia pada tahun 1851 oleh seorang dokter Belanda bernama Dr. W. Rosch. Meskipun pada masa awal pendidikan bidan terbatas, inisiatif ini dijadikan langkah awal menuju perkembangan pendidikan kebidanan di Indonesia. Pada 1902, Rumah Sakit Militer di Batavia kembali membuka pendidikan bidan bagi perempuan pribumi yang kemudian berkembang ke daerah lain di Indonesia. Para lulusan dari pendidikan bidan wajib memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu, didukung oleh pemerintah dengan tunjangan bulanan.

Peran bidan tidak hanya terbatas pada proses persalinan, tetapi juga mencakup edukasi kesehatan reproduksi, pelayanan antenatal, dan pemantauan tumbuh kembang anak. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dibentuk pada tahun 1951 setelah diselenggarakannya konferensi bidan pertama di Indonesia. Hari Bidan Internasional juga menjadi kesempatan untuk mengkampanyekan pentingnya peran bidan dalam proses persalinan dan kesehatan reproduksi, seperti tema “Bidan: Penting dalam Setiap Krisis” pada tahun 2025. Meskipun peran bidan sangat penting, mereka masih menghadapi tantangan dalam hal kekurangan tenaga, perlengkapan, dan dukungan yang memadai. Organisasi bidan internasional dan WHO terus mengkampanyekan pengakuan atas keterlibatan bidan dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat krisis untuk memberikan pelayanan yang optimal serta melindungi keselamatan perempuan dan anak-anak.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer