Surveilans menjadi hal penting dalam menghadapi ancaman varian baru COVID-19, seperti yang disampaikan oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 2018-2020. Dalam wawancara dengan Health Liputan6.com, Prof. Tjandra menjelaskan betapa pentingnya surveilans dalam pengendalian penyakit menular, termasuk COVID-19. Contoh sistem surveilans yang sangat sistematis adalah di Malaysia, yang mewajibkan fasilitas kesehatan untuk melaporkan kasus COVID-19 secara real time berdasarkan Prevention and Control of Infectious Diseases Act 1988 [Act 342].
Selain itu, Prof. Tjandra juga mengingatkan bahwa COVID-19 masih tersebar di masyarakat dan peningkatan kasus dapat terjadi kapan saja, termasuk di Indonesia. Variasi epidemiologis harus terus dipantau dengan ketat, termasuk dalam hal pola genomik. Di beberapa negara seperti Singapura dan Thailand, ditemukan varian baru COVID-19 yang perlu diwaspadai.
Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa kondisi penyebaran COVID-19 di Indonesia masih dalam batas aman. Penguatan sistem pemantauan penyakit menular terus dilakukan secara konsisten untuk memastikan situasi tetap terkendali. Masyarakat juga diimbau untuk tetap menjaga kebersihan, menghindari kerumunan jika sakit, dan terus memantau informasi resmi dari pemerintah terkait perkembangan situasi COVID-19.
