Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, namun kenyataannya kondisi ini cukup umum terjadi, menyerang sekitar 1 dari setiap 3.000 orang di seluruh dunia. NF1 merupakan sebuah penyakit genetik yang disebabkan oleh mutasi gen yang tidak normal, mengakibatkan gangguan fungsi gen dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali, yang dapat muncul di dalam organ maupun di permukaan kulit sebagai benjolan kecil.
Kondisi NF1 mampu memengaruhi sistem saraf anak mulai dari otak hingga pertumbuhan fisiknya. Menurut penjelasan dari dokter spesialis anak subspesialis neurologi, Amanda Soebadi, NF1 dapat berdampak pada berbagai bagian tubuh seperti mata, penglihatan, hingga risiko terjadinya kejang. Tumor yang tumbuh di otak juga menjadi salah satu risiko serius akibat NF1. Selain itu, NF1 juga dapat menyebabkan gangguan pada kecerdasan, peningkatan tekanan darah, dan dapat memengaruhi kesehatan tulang.
Diskusi edukasi tentang Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2025 turut memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai kondisi langka ini. Meskipun tidak banyak yang mengetahui NF1, melalui sosialisasi dan edukasi yang tepat diharapkan masyarakat dapat lebih peka terhadap kondisi ini dan memberikan dukungan yang dibutuhkan bagi penderita NF1.