Bayern Munchen menunjukkan dominasinya dalam pertandingan melawan Auckland. Dengan 31 tembakan ke gawang dan 71% penguasaan bola, Auckland hanya mampu mencatatkan satu tembakan yang mudah diamankan oleh Manuel Neuer. Perbedaan juga terlihat dalam pendapatan klub, dimana Auckland hanya memiliki revenue sebesar 1,1 juta dolar Selandia Baru sementara Bayern mencatatkan 810 juta pounds. Selain itu, perbedaan besar juga terlihat dalam nilai skuad, dengan Auckland hanya mencapai 3,9 juta pounds sedangkan Bayern bernilai 769 juta pounds.
Perbandingan lainnya terlihat dalam gaji pemain, dimana pemain tertinggi Auckland perlu waktu 117 tahun untuk menyamai gaji mingguan Harry Kane di Bayern Munchen. Meski Auckland menerima uang hadiah sebesar 2,6 juta pounds hanya untuk berpartisipasi, klub Eropa memiliki potensi hadiah yang jauh lebih besar. Di sisi komposisi pemain, Bayern Munchen didominasi oleh pemain-pemain terkenal sedangkan skuad Auckland terdiri dari berbagai profesi, termasuk guru sekolah dasar, agen asuransi, dan mahasiswa.
Meski terpaut jauh dalam hal statistik dan keuangan, Auckland berhasil mendapatkan peringkat ke-5.074 dalam Power Rankings versi Opta, meskipun masih di bawah klub Liga Nasional Inggris, York City. Satu kisah luar biasa adalah bek kiri Auckland yang harus mengikuti ujian universitas dari kamar hotelnya selama turnamen berlangsung. Kesimpulannya, perbedaan yang signifikan antara Bayern Munchen dan Auckland membuktikan tingkat profesionalisme dan keberhasilan klub-klub sepak bola yang berbeda.
