Selama periode konflik dengan Iran, Benjamin Netanyahu berhasil menghindari hukuman di dalam negeri, menggambarkan pola yang dikenal dalam film “Wag the Dog” tahun 1997. Film satire ini memperlihatkan bagaimana kepala negara dapat menggunakan peristiwa perang di luar negeri sebagai alat untuk memperkuat popularitas mereka. Dengan bantuan “spin doctor” yang ahli dalam memanipulasi informasi, presiden fiktif dalam film tersebut berhasil mengalihkan perhatian publik dari skandal yang mungkin dapat memengaruhi kesuksesan di pemilihan berikutnya.
Meskipun film tersebut hanya fiksi, konsep “Wag the Dog” telah menjadi metafora untuk tindakan politik yang bertujuan mengalihkan perhatian masyarakat dari isu-isu internal yang merugikan penguasa. Istilah ini merujuk pada kemampuan entitas kecil untuk mengendalikan entitas yang lebih besar, seperti ekor anjing yang dapat menggerakkan seluruh anjing. Sejarah politik Amerika Serikat juga mencatat beberapa kasus yang terhubung dengan konsep “Wag the Dog”, seperti tindakan militer yang diarahkan untuk mengalihkan perhatian dari skandal.
Dalam konteks Israel, hubungan dengan Iran memiliki implikasi yang kompleks. Sebagai negara yang terlibat dalam berbagai konflik di kawasan Timur Tengah, keputusan Netanyahu untuk terlibat dalam dinamika geopolitik dengan Iran tidak terlepas dari konsekuensi politik dan keamanan di dalam negeri. Meskipun tidak selalu ada hubungan langsung antara konflik internasional dan isu domestik, pemikiran untuk mengalihkan perhatian dengan cara tersebut telah menjadi strategi politik yang sering digunakan. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut terkait motif dan implikasi dari konflik antara Israel dan Iran menjadi penting untuk dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas.