Mendengkur saat tidur tidak selalu dianggap sebagai hal yang biasa atau bahkan menggelikan. Sebenarnya, kebiasaan ini bisa menjadi gejala dari gangguan tidur yang serius, yang dikenal sebagai sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi dimana saluran napas menyempit atau bahkan terbuka saat tidur, menyebabkan tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup.
Dampak dari sleep apnea ini bisa sangat serius, terutama terhadap kesehatan jantung, otak, dan juga kehidupan sehari-hari seseorang. Saat saluran napas tertutup, otak akan terbangun secara singkat untuk memaksa tubuh bernapas kembali. Proses ini bisa terulang berkali-kali sepanjang malam, mengganggu kualitas tidur tanpa disadari.
Menurut Terri E. Weaver, sleep apnea bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari anatomi tubuh, penumpukan lemak di leher, hingga gangguan sistem saraf yang mempengaruhi otot saluran napas. Ketika saluran napas tertutup, kadar oksigen dalam tubuh akan menurun, memaksa otak untuk membangunkan tubuh ke tahap tidur yang lebih ringan, yang mengakibatkan gangguan tidur yang terus terjadi tanpa disadari.
Dalam jangka panjang, sleep apnea bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, diabetes, demensia, serta beberapa jenis kanker. Selain itu, kekurangan tidur akibat sleep apnea juga bisa menyebabkan kecelakaan karena rasa kantuk di siang hari. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengobati sleep apnea sejak dini untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.
