Penyelundupan narkoba jenis heroin kembali terendus di Jakarta, meskipun biasanya tidak sering muncul dalam peredaran di Ibu Kota. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membongkar upaya penyelundupan heroin dengan modus baru, di mana barang tersebut disembunyikan di pintu mobil dan diantar dari luar daerah. Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Ahmad David, heroin seberat 1,5 kilogram tersebut diduga berasal dari Pekanbaru dan dibawa ke Jakarta untuk dipasarkan. Heroin yang berasal dari wilayah Golden Triangle dan Amerika Latin ini sangat berbahaya dan memiliki dampak mematikan bagi tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan hati. Meskipun nama-nama besar dalam bisnis narkoba disasar, seperti Fredy Pratama, namun jaringan narkoba terus berkembang dengan para pelaku yang selalu dapat diganti. Polda Metro Jaya telah mengungkap sejumlah kasus narkoba selama periode tertentu, dengan sekitar 60 persen tersangka menjalani rehabilitasi dan sisanya diproses hukum sebagai pengedar narkoba. Pemberantasan penyalahgunaan narkoba tetap menjadi fokus utama, sejalan dengan program Asta Cita Bapak Presiden untuk membasmi peredaran gelap narkoba di Jakarta.