Christina Aryani, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), menyatakan keinginannya agar semua jajaran di Kementerian P2MI memiliki pandangan yang sama terkait pelindungan dan penempatan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Dalam sebuah rapat koordinasi nasional (Rakornas) di Jakarta, Christina meyakinkan bahwa persepsi publik terhadap Kementerian P2MI sudah sangat baik dan penting untuk mempertahankan keyakinan dan kepercayaan diri. Selain itu, Wamen juga menggugah semangat dan keyakinan 23 Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) dan jajaran di kementerian P2MI.
Sebagai kementerian yang relatif baru, Christina meminta agar Kepala BP3MI dan jajaran Kemen-P2MI dapat menunjukkan kepada semua pemangku kepentingan bahwa lembaga ini mampu untuk meraih standar yang tinggi. Selain pentingnya kepercayaan diri, Wamen P2MI juga menginginkan kolaborasi yang erat antara Kepala BP3MI dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dalam mencapai target penempatan pekerja migran di luar negeri sebanyak 425.000 orang, sesuai dengan target yang ditetapkan Menteri P2MI.
Dalam perspektifnya, P3MI merupakan mitra pemerintah yang membantu dalam pencapaian target penempatan pekerja migran di luar negeri. Christina menekankan pentingnya kerjasama antara kementerian dan P3MI sebagai strategi untuk mempercepat proses penempatan. Ia juga menekankan bahwa P3MI harus aktif diajak berpartisipasi dan dirangkul dalam upaya penempatan ini. Selain itu, pihak BP3MI juga diminta untuk mempermudah proses administrasi bagi calon pekerja migran di daerah agar mereka bisa lebih memahami alur dan prosedur yang tepat.
Upaya bersama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penempatan pekerja migran Indonesia di luar negeri menjadi fokus utama dari Kementerian P2MI. Semua langkah yang diambil dalam rakor tersebut juga merupakan bagian dari komitmen untuk menjaga integritas dan meningkatkan kualitas layanan bagi para pekerja migran.
