YAICI dan Aisyiyah berhasil mengubah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi contoh untuk program edukasi dan pembinaan gizi ibu dan balita, serta risiko konsumsi kental manis pada balita. Menurut Wakil Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, proses pembinaan telah berjalan selama tiga bulan dengan delapan kali pendampingan oleh kader Aisyiyah. Hasilnya positif, dengan balita yang tidak lagi diberi kental manis dan memiliki peningkatan nafsu makan dan asupan gizi. Setelah program selesai, diharapkan ibu dapat melanjutkan praktik makanan sehat yang dipelajari. Salah satu kader pendamping, Siti Fauziah, menjelaskan bahwa sehabis delapan kali pendampingan, keluarga sudah memahami pentingnya pola makan sehat. Ance Manobe, seorang ibu yang mendapat pembinaan, menceritakan bagaimana anaknya kini memiliki nafsu makan tinggi setelah tidak lagi mengonsumsi kental manis. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut ke keluarga lain di Kota Kupang dan sekitarnya.