Satoru Mochizuki, pelatih timnas putri Indonesia, mengungkapkan keinginannya untuk diberi waktu yang lebih lama dalam membangun timnya. Meskipun timnya gagal lolos ke Piala Asia Putri 2026, Mochizuki berharap kontraknya diperpanjang untuk membantu memperkuat timnas putri Indonesia. Menyebut contoh Jepang yang berhasil meraih prestasi tinggi setelah bertahun-tahun kerja keras, Mochizuki berkomitmen untuk terus mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
Setelah kegagalan di kualifikasi Piala Asia Putri, fokus timnas putri Indonesia beralih ke turnamen ASEAN Women’s Championship di Vietnam. Meskipun beberapa pemain diaspora mungkin tidak bisa bergabung, Mochizuki yakin timnya tetap memiliki kualitas yang baik. Dalam persiapan untuk turnamen tersebut, Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat seperti Vietnam dan Thailand, yang dianggap sebagai tantangan untuk meningkatkan level timnas putri Indonesia.
Dengan tujuan untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat Asia, Mochizuki menyoroti pentingnya pengalaman bermain melawan tim-tim kuat seperti Thailand dan Myanmar. Meski tantangan besar, Mochizuki optimis bahwa dengan pemain-pemain berkualitas seperti Sheva Imut, Helsya Maeisyaroh, dan Reva Octaviani, timnas putri Indonesia akan mampu bersaing dengan baik di ASEAN Women’s Championship.
