Polisi sedang menyelidiki penyebab kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pengungkapan terbaru, polisi mengungkap bahwa Arya memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol. Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Sigit Karyono, mengatakan bahwa informasi ini diperoleh dari istri korban setelah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
Meskipun GERD dan kolesterol dianggap penyakit yang bisa ditangani, polisi tidak mengabaikan informasi ini dan akan memadukan dengan hasil autopsi dan pemeriksaan forensik toksikologi untuk meneliti apakah kedua penyakit ini berkontribusi pada kematian Arya. Proses autopsi masih berlangsung, sementara pemeriksaan tambahan seperti histopatologi dan toksikologi sedang dipercepat. Polisi belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab kematian diplomat muda tersebut.
Penemuan mayat Arya membuat warga di sekitar Menteng terkejut, terutama oleh keadaan kepala korban yang dibungkus solasi. Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, membenarkan penemuan mayat tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan atas kematian Arya masih berlangsung. Kamar Arya dilengkapi dengan smart lock, sehingga polisi juga sedang menyelidiki siapa yang memiliki akses ke kamar tersebut.
