Resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam menghadapi situasi sulit. Ini menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Menurut penelitian terbaru, resiliensi memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa, terlepas dari tingkat kepercayaan diri akademik yang dimiliki.
Dalam forum ilmiah World Congress on Positive Psychology 2025 di Brisbane, Australia, Dr.phil. Dian Veronika Sakti Kaloeti, S.Psi., M.Psi. dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) menyoroti pentingnya budaya akademik dan pendekatan pembelajaran yang mendukung adaptabilitas dan fleksibilitas psikologis mahasiswa. Ia juga merekomendasikan pendekatan Positive Education yang mengajarkan keterampilan coping, growth mindset, dan kesadaran kekuatan personal sebagai model efektif dalam menciptakan adaptasi positif di lingkungan perkuliahan.
Vio, sapaan akrab dari dosen tersebut, menegaskan bahwa resiliensi bukanlah sesuatu yang bawaan lahir, melainkan keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan melalui sistem pendidikan tinggi. Dia juga mengingatkan betapa pentingnya pendekatan sistemik yang berbasis psikologi positif dan mencerminkan konteks budaya lokal untuk mendukung kesejahteraan mahasiswa, terutama di masa transisi kritis dalam perjalanan kehidupan mereka.
