Sebagai seorang pemimpin, Prabowo Subianto menekankan pentingnya memiliki delapan sifat yang harus dimiliki. Salah satunya adalah pindo jaladri, yang mengidentifikasi pemimpin harus memiliki hati dan kesabaran yang seluas samudera untuk dapat menerima caci-maki dan fitnah dari orang lain. Selain itu, dia juga menyoroti tujuh sifat lainnya yang diambil dari ilmu kepemimpinan Jawa, seperti pindo candra, pindo kartika, pindo surya, pindo arga, pindo dahana, pindo bayu, dan pindo bahana. Prabowo menjelaskan bahwa pemimpin harus siap menghadapi tantangan dan harus dapat memberikan penerangan, pedoman, arah, kehangatan, dan semangat bagi orang-orang di sekitarnya.
Prabowo juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus seperti bumi yang kokoh, memberi kekuatan, menerima kritik, dan memberi pertolongan kepada orang lain. Dia juga mempraktikkan tiga semboyan yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Prabowo memastikan bahwa seorang pemimpin tidak hanya mampu memberikan arahan dan pedoman, tetapi juga harus menjadi kawan, pelindung, dan sosok yang memberikan rasa aman bagi rakyatnya. Dengan demikian, Prabowo menegaskan bahwa seorang pemimpin harus siap menghadapi segala cobaan dan tetap menjaga kebersihan dalam berpikir dan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara.
