Harga Bitcoin diprediksi dapat mencapai level USD 150.000 atau sekitar Rp 2,48 miliar sebelum pasar bear berikutnya, menurut CEO Canary Capital, Steven McClurg. McClurg optimis berkat dukungan institusional yang semakin kuat, dengan aktivitas pembelian strategis oleh dana kekayaan negara dan potensi arus masuk dari ETF Bitcoin sebagai pendorong utama. Prediksi ini didukung oleh para tokoh besar lain seperti Michael Saylor dan Tom Lee, yang percaya masuknya investor institusional akan meningkatkan likuiditas dan menopang stabilitas harga Bitcoin.
Faktor adopsi, arah kebijakan moneter global, terutama perubahan suku bunga oleh Federal Reserve, turut memainkan peran penting dalam perjalanan harga Bitcoin. Secara historis, Bitcoin sering mengalami reli besar setelah momen halving, dan para analis melihat pola tersebut bisa terulang kembali. Dengan kombinasi faktor institusional, makroekonomi, dan tren historis, banyak pengamat yakin Bitcoin masih memiliki potensi pertumbuhan besar menuju target ambisius USD 150.000.
