Real Madrid telah dituduh melanggar regulasi LaLiga Spanyol setelah menggunakan Franco Mastantuono dalam pertandingan pembuka melawan Osasuna. Pemain muda Argentina berusia 18 tahun tersebut tampil sebagai pengganti, tetapi status registrasinya menyebabkan kontroversi. Presiden Pusat Pelatihan Sepak Bola Nasional Spanyol, Miguel Galan, mengkritik tindakan Real Madrid yang dianggap sebagai pelanggaran disengaja terhadap aturan skuad utama LaLiga.
Dalam pertandingan di Santiago Bernabeu, Mastantuono masuk sebagai pengganti pada menit ke-68. Dia terdaftar sebagai pemain Real Madrid Castilla dengan nomor punggung 30, yang berarti dia bukan bagian dari skuad utama yang terbatas nomor 1 hingga 25 sesuai aturan LaLiga. Tuduhan muncul bahwa tindakan ini melanggar Pasal 125 Regulasi Umum Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang mengatur registrasi pemain tim utama.
Madrid berisiko dikenai sanksi administratif atau bahkan kehilangan poin apabila terbukti melanggar aturan. Namun, Osasuna memilih untuk tidak mengajukan protes resmi, menganggap praktik ini sebagai hal umum untuk fleksibilitas transfer. Madrid sendiri yakin bahwa mereka tidak melanggar aturan dan bersedia untuk memainkan Mastantuono untuk tim Castilla jika diperlukan.
Mastantuono adalah talenta muda yang baru direkrut dari River Plate dengan harga 63 juta Euro (sekitar Rp1,91 triliun). Ia mencuri perhatian setelah debutnya bersama tim nasional Argentina dan Real Madrid berhasil mengalahkan klub-klub besar lainnya untuk mendapatkan tandatangan pemain tersebut. Meskipun tidak ada protes lebih lanjut dari klub lain, Real Madrid masih berpotensi menghadapi gugatan jika tetap menggunakan Mastantuono di tim utama tanpa registrasi ulang.