Pameran teknologi terbesar di dunia, IFA Berlin, menghadirkan inovasi AI yang memperkaya produk elektronik konsumen. Merek terkemuka seperti Haier, Hisense, Bosch, dan Siemens memperkenalkan peralatan rumah tangga canggih yang merespons suara dan perintah pengguna. Alat-alat seperti mesin cuci, oven, dan lemari es dilengkapi dengan teknologi AI yang membuat tugas-tugas rumah tangga menjadi lebih mudah hanya dengan penggunaan kata atau gerakan sederhana. Sebagai mitra cerdas, AI terus memajukan kemampuan pengenalan gambar dan bahasa alami dalam produk-produk elektronik.
Robot pintar NexLawn, yang menyerupai kendaraan konstruksi mini, menjadi sorotan dengan kemampuan memotong rumput, mencabut rumput liar, dan bahkan meminteraksi dengan hewan peliharaan. Kacamata pintar, robot penyedot debu, dan inovasi AI lainnya juga menarik perhatian para pengunjung. Selain itu, solusi AI di bidang perawatan hewan peliharaan seperti PetPhone dari uCloudlink membuktikan bahwa teknologi pintar dapat memperdalam hubungan antara manusia dan hewan peliharaan, sambil meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
Namun, dengan kehadiran produk AI yang semakin meluas, kekhawatiran tentang otomatisasi berlebihan dan keseragaman produk juga muncul. Produsen seperti DJI dan Miele menyoroti pentingnya teknologi AI yang benar-benar membantu meningkatkan kualitas hidup pengguna, bukan sekadar menjadi fitur tambahan yang hampa makna. Fenomena “kelelahan AI” pun mulai muncul, di mana banyak produk dipasarkan sebagai berbasis AI namun sebenarnya tidak memiliki teknologi AI yang nyata. Teknologi AI harus selalu menjaga fokus pada pelayanan terhadap manusia, bukan sekadar sebagai fitur yang menarik secara visual atau pemasaran semata.