Anak perempuan pertama sering kali harus menanggung beban emosional yang tidak terlihat, seperti yang dibahas dalam istilah Eldest Daughter Syndrome. Taylor Swift baru-baru ini membuat lagu “Eldest Daughter” yang memunculkan pembahasan tentang fenomena ini. Terapis pernikahan dan keluarga, Kati Morton, menjelaskan bahwa anak perempuan sulung sering merasa tekanan karena ekspektasi tinggi dari keluarga mereka. Mereka dibesarkan dengan tanggung jawab yang besar, baik fisik maupun emosional, sehingga sering kali melupakan diri sendiri.
Meskipun bukan istilah medis resmi, banyak perempuan merasa bahwa Eldest Daughter Syndrome membantu mereka memahami kelelahan emosional yang dianggap sebagai hal yang normal. Mereka menyadari bahwa kebiasaan seperti selalu bertanggung jawab, sulit menolak, dan merasa bersalah saat beristirahat bisa jadi merupakan dampak dari beban masa kecil. Lagu Taylor Swift memantik refleksi banyak perempuan dewasa muda yang merasa terkait dengan pesannya. Lagu ini membuka ruang untuk merenungkan peran yang selalu dipaksakan pada mereka, seperti selalu kuat, selalu benar, dan selalu siap membantu orang lain.


