Memanaskan kembali makanan sisa mungkin sudah menjadi kebiasaan di Indonesia untuk menghindari pemborosan. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Proses pemanasan ulang dapat mengubah kandungan gizi dan struktur kimia pada makanan, mengurangi nilai nutrisi-nya bahkan berpotensi membahayakan kesehatan. Menjaga kesehatan tubuh sangat penting untuk tetap beraktivitas dengan optimal.
Hindari memanaskan makanan berulang kali karena dapat menyebabkan berkurangnya zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan meningkatkan risiko senyawa berbahaya. Beberapa jenis makanan harus dihindari untuk dipanaskan kembali, seperti sayuran hijau, nasi yang sudah dingin, makanan laut, ayam, telur, kentang, daging olahan, dan gorengan.
Sayuran hijau seperti bayam, seledri, lobak, kale, dan wortel mengandung nitrat alami tinggi yang bisa berubah menjadi senyawa berbahaya jika dipanaskan berulang kali. Nasi yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang dapat terkontaminasi bakteri Bacillus cereus, menyebabkan keracunan makanan. Makanan laut seperti ikan, udang, atau cumi sensitif terhadap perubahan suhu dan perlu dipanaskan dengan benar untuk menghindari keracunan.
Daging ayam, telur rebus, kentang, daging olahan, dan gorengan juga sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena risiko perubahan struktur, kontaminasi bakteri, atau peningkatan kadar lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan. Dengan memahami jenis makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, kita dapat lebih bijak dalam menyimpan dan mengonsumsi makanan untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko penyakit yang tidak diinginkan.


