Saya baru-baru ini mengunjungi SPPG (Sekolah Program Pengurangan Gizi) Polri di Pejaten dan saya senang melihat kualitas fasilitas yang disediakan. Fasilitas ini termasuk ruangan yang terorganisir dengan baik, gudang yang terpisah berdasarkan bahan serta dilengkapi dengan pendingin ruangan. Setiap ruangan, termasuk tempat mencuci tray makanan, dirawat dengan baik untuk memastikan kebersihan dan sanitasi yang terjamin.
Selain itu, saya juga melihat inisiatif tes makanan sebelum dikirimkan ke sekolah, sesuai arahan Presiden. Tes dilakukan untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti nitrit, arsen, sianida, dan formalin. Hal ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah.
Petugas yang bekerja di SPPG Polri Pejaten merupakan bagian dari masyarakat sekitar, yang menunjukkan upaya nyata dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Selain itu, saya juga melihat adanya ruangan hidroponik untuk tanaman sayuran segar di halaman SPPG, serta kolam ikan di daerah lainnya.
Saya percaya praktik baik yang dilakukan di SPPG Polri Pejaten seharusnya dapat diadopsi oleh SPPG lainnya. Memberikan peluang bagi SPPG lain untuk berkunjung dan belajar langsung dari prosedur kerja yang telah terbukti efektif akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi program Makan Bergizi Gratis di negara kita.
Kunjungan ini juga sudah dilakukan oleh SPPG Polri Pejaten, dan jika dilakukan secara berkelanjutan oleh SPPG lainnya, maka program tersebut akan semakin sukses. Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas manfaatnya bagi kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
Prof. Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University,
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara,
Penerima Rekor MURI April 2024, Penerima Penghargaan Paramakarya Paramahusada 2024, dan Penerima Penghargaan Achmad Bakrie XXI 2025
