Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai level teknikal penting yang sering dijadikan patokan dalam tren pasar sebelumnya, yaitu Simple Moving Average (SMA) 50-minggu. SMA ini dikenal sebagai “garis dasar bull market” karena sering berperan sebagai support yang kuat sejak 2023. Menurut analis Merlijn The Trader, setiap kali Bitcoin menguji ulang garis SMA 50-minggu sejak 2023, harganya cenderung mencetak level tertinggi baru.
Garis Simple Moving Average ini penting sebagai indikator perubahan arah tren. Ketika Bitcoin tembus di bawah garis ini pada awal 2022, menandai awal dari fase koreksi besar. Sentuhan terbaru terhadap SMA ini kembali menarik perhatian pelaku pasar yang menanti tanda-tanda potensi kenaikan baru.
Meskipun begitu, pasar masih belum stabil setelah gelombang likuidasi besar pada 10 Oktober. Data menunjukkan bahwa funding rate sempat jatuh negatif, menandakan banyak trader memprediksi harga Bitcoin akan turun lebih dalam. Namun, dalam beberapa hari terakhir, funding rate mulai pulih, menunjukkan minat beli yang kembali muncul. Namun, pasar derivatif masih berhati-hati, dengan banyak pelaku pasar masih ragu apakah reli harga ini akan berlanjut.
Keraguan semacam ini sering muncul setelah koreksi tajam, terutama ketika penurunan harga datang secara tiba-tiba. Pelajari dan analisis sebelum membuat keputusan investasi, karena setiap keputusan investasi sepenuhnya tanggung jawab pembaca. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


