Menurut laman Verywell Mind, menyimpan perasaan secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial seseorang. Dalam konteks kesehatan mental, menyimpan perasaan dapat menyebabkan perasaan tidak dihargai, cemas, stres, dan bahkan depresi. Emosi yang tertekan bisa berkembang menjadi marah dan benci. Di sisi lain, tekanan emosional juga dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang. Stres kronis bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, gangguan jantung, nyeri otot, dan masalah pencernaan.
Dalam hubungan sosial, penting bagi seseorang untuk dapat terbuka dan mengungkapkan perasaannya. Menyimpan perasaan dapat mengurangi kedekatan emosional dan kepuasan dalam hubungan, serta meningkatkan risiko gejala depresi. Beberapa tanda yang menunjukkan seseorang menyimpan perasaan antara lain merasa tidak dipahami, kurang puas dalam hubungan, keluhan fisik seperti sakit kepala, kesulitan mengontrol emosi, dan perasaan kesal terhadap orang lain.
Shari Foos, seorang terapis pernikahan dan keluarga, menyarankan bahwa bahasa tubuh seperti menutup diri atau mengalihkan pembicaraan juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang menyimpan perasaan. Untuk mulai mengungkapkan emosi, diperlukan latihan dan waktu. Langkah sederhana seperti mengucapkan rasa senang atau menyampaikan harapan kecil dapat menjadi langkah awal yang baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk belajar mengungkapkan perasaan secara sehat dan efektif guna menjaga kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial yang baik.
