Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan ASEAN, termasuk kejahatan siber dan penipuan daring. Dalam pertemuan Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN ke-30 di Kuala Lumpur, Sugiono menegaskan perlunya meningkatkan koordinasi antara APSC, AEC, dan ASCC untuk langkah yang lebih koheren. Indonesia juga mengusulkan pertemuan antarmuka antar badan sektoral ASEAN dan penguatan kerja sama di dalam APSC.
Selain itu, Indonesia akan menyelenggarakan dua inisiatif penting untuk menanggulangi kejahatan siber dan penipuan daring, yaitu Forum Dialog Kerja Sama Kepolisian pada Oktober 2025 dan diskusi simulasi Kesiapsiagaan ASEAN pada Desember 2025, di Bali. Sugiono juga memuji Cetak Biru APSC 2025 yang berhasil mencapai tingkat implementasi 99,6 persen dalam membentuk Komunitas APSC yang damai, aman, dan stabil.
Deklarasi ASEAN tentang Pemberantasan Kejahatan Siber dan Penipuan Daring pada September lalu mencerminkan komitmen kuat ASEAN dalam melindungi keamanan digital dan ruang kawasan. Menlu RI menyatakan bahwa langkah ini relevan menjelang penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan Kejahatan Siber dalam Konvensi Hanoi di Vietnam. Pertemuan Dewan APSC tersebut menjadi bagian dari rangkaian KTT ASEAN ke-47 dengan tema “Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama.”


