Para penambang bitcoin telah beralih untuk memanfaatkan daya komputasi mereka dalam melayani lonjakan artificial intelligence (AI) yang tengah berkembang pesat. Investor pun mulai memperhatikan tren ini. Beberapa perusahaan terkemuka dalam industri, seperti IREN, Riot, TeraWulf, dan Cipher Miner, telah mengalihkan sumber daya mereka ke infrastruktur komputasi kinerja tinggi dan kecerdasan buatan.
Menurut para pakar industri, AI menjanjikan imbal hasil yang lebih baik bagi penambang daripada penambangan kripto tradisional. Hal ini juga disebabkan oleh tekanan margin keuntungan yang dialami oleh penambang bitcoin akibat persaingan sengit dan fluktuasi harga yang tinggi. Analis Jefferies bahkan memperkirakan penurunan laba penambang sebesar lebih dari 7% pada bulan September lalu sebagai dampak dari penurunan harga bitcoin.
Faktor lain yang membuat penambangan bitcoin kurang menguntungkan dalam jangka panjang adalah peristiwa “halving” yang terjadi setiap empat tahun, yang memotong separuh imbalan bagi para penambang. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan beban kerja AI, penambang bitcoin mulai mengalihkan fokus mereka ke layanan AI yang membutuhkan daya komputasi yang konsisten dan terjangkau. Hal ini menandai pergeseran strategis dalam industri penambangan digital yang semakin berkembang.


