Analisis pemulihan harga bitcoin masih terbuka untuk November 2025 dengan beberapa faktor yang akan mempengaruhinya, salah satunya adalah hubungan perdagangan antara AS dan China yang stabil. Harga bitcoin turun lebih dari 1,7% dalam 24 jam terakhir, mencapai USD 108.200 atau sekitar Rp 1,79 miliar. Pasar kripto secara keseluruhan juga mengalami koreksi sebesar 2,21% disebabkan oleh faktor makroekonomi, teknikal, dan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto.
Penurunan harga bitcoin ini terjadi setelah Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga pada Desember tidak pasti. Komentar ini membuat pasar keuangan global murung dan mendorong investasi ke aset aman seperti emas dan dolar AS. Pernyataan Powell tersebut datang pada saat ketegangan politik di AS semakin meningkat dengan penutupan sebagian pemerintahan yang berlangsung selama 30 hari.
Ketidakpastian mengenai arah suku bunga dan situasi politik di AS membuat minat terhadap aset berisiko, termasuk kripto, menurun. Saat dolar AS menguat dan investor mencari perlindungan di aset tradisional, Bitcoin kehilangan daya tariknya dalam jangka pendek. Dengan begitu, prospek harga bitcoin di bulan November 2025 masih dalam bayang-bayang ketidakpastian.


