Program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Banten telah menunjukkan hasil yang positif. Sebanyak 2.109,84 hektare dari total lahan pengelolaan jagung seluas 3.388,2 hektare, atau 84,39 persen, telah ditanami dengan hasil panen mencapai 2.540,5 ton. Angka ini melebihi target awal sebesar 2.000 ton atau setara 127,02 persen, dan seluruh hasil panen disalurkan ke Bulog Banten.
Kabid Propam Polda Banten, Kombes Pol Murwoto, mengatakan bahwa panen perdana di lahan seluas 1 hektare milik Bidpropam menghasilkan sekitar 5 ton jagung. Hasil panen tersebut akan didistribusikan ke Bulog Kabupaten Serang, melibatkan kelompok tani seperti Kelompok Tani Baru Mekar, Sri Tani, dan Haluyu.
Tidak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, kegiatan ini juga merupakan sinergi lintas sektor dalam memperkuat program ketahanan pangan nasional. Wakapolda Banten, Brigjen Pol Hendra Wirawan, menegaskan bahwa kegiatan panen jagung merupakan bagian dari komitmen Polri untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, terutama di sektor pangan.
Program ketahanan pangan yang dijalankan Polda Banten berfokus pada pengembangan komoditas jagung sebagai bahan strategis nasional, melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, Bulog, dan kelompok tani di wilayah Banten. Keterlibatan aparat kepolisian dalam kegiatan pertanian merupakan implementasi nyata dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya swasembada pangan nasional.
Apresiasi diberikan terhadap semangat gotong royong yang muncul dalam pelaksanaan panen jagung di wilayah Banten. Semua ini dilakukan dengan harapan mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di Provinsi Banten. Dengan sinergi dan kerjasama yang kuat, diharapkan kegiatan ini dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.
