Sabtu, 11 Mei 2024 – 16:05 WIB
VIVA – Kapolsek Pamulang, Kompol Ghulam Nabhi mengatakan bahwa terdapat luka gorok di leher mayat yang ditemukan oleh warga di Jalan Saleh 1, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Kompol Ghulam Nabhi menjelaskan bahwa luka gorok tersebut ditemukan setelah pihaknya melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat tersebut.
“Dari hasil pengecekan di TKP, diketahui bahwa terdapat luka leher yang hampir putus,” kata Kompol Ghulam Nabhi kepada wartawan pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Selain luka di leher, polisi juga menemukan luka bacok di tangan kiri mayat tersebut. Ghulam Nabhi juga menyampaikan bahwa jari manis kanan mayat tersebut telah putus.
“Di tangan kiri terdapat luka bacok dua kali, dan jari manis kanan putus, serta kelingking hampir putus di sisi lainnya,” ujarnya.
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, termasuk untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Ghulam Nabhi juga mengajak masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melaporkan ke pihak kepolisian.
“Bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, silakan laporkan ke pihak kepolisian. Jenazah korban sudah dievakuasi ke RS Polri untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Sebelumnya, penemuan jasad ini menjadi viral di media sosial, yang memperlihatkan mayat yang terbungkus sarung dan tergelak di area kebun.
Menurut informasi dari @seputartangsel, jasad korban merupakan seorang pria dan ditemukan oleh seorang warga di Perumahan Makadam, Jalan Saleh 1, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kapolsek Pamulang, Kompol Ghulam Nabhi membenarkan penemuan jasad pada pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB.
Di lokasi, polisi menemukan kain sarung yang digunakan untuk membungkus jasad sebelum dibuang di area rumah warga.
“Pada lokasi, kami menemukan kain sarung bewarna biru yang digunakan untuk membungkus jasad, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan dengan pengumpulan barang bukti serta pemeriksaan saksi,” kata Ghulam Nabhi.
