Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Teuku Istia Muda Perdan menceritakan bahwa pasien-pasiennya sering bertanya tentang ibadah haji bagi penderita penyakit jantung.
Menurutnya, penderita penyakit jantung boleh melakukan ibadah haji dengan beberapa catatan.
“Beberapa pasien saya yang sudah memiliki kondisi penyakit jantung bertanya, apakah boleh melakukan ibadah haji? Jawabannya, jika kondisinya stabil, maka boleh dilakukan,” kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah (RSPI) kepada Health Liputan6.com melalui daring, pada Selasa (14/5/2024).
Dokter Dani juga memberikan beberapa tips bagi pasien penyakit jantung yang hendak atau sedang melakukan ibadah haji, yaitu:
– Tetap rutin minum obat penyakit jantung.
– Perhatikan tingkat aktivitas fisik.
– Pastikan untuk mengonsumsi cairan atau minum air yang cukup.
– Jangan memaksakan diri.
“Contohnya, saat tawaf dan sudah merasa sangat lelah, mungkin bisa istirahat terlebih dahulu atau menggunakan kursi roda,” ujar Dani.
Lalu, bagaimana risiko henti jantung bagi pasien yang sedang menjalani ibadah haji?
“Untuk risiko henti jantung, tentunya jika cuaca lebih panas, ada ancaman tapi lebih ke arah heat stroke daripada gangguan langsung pada jantung,” jelas Dani.
