Friday, November 22, 2024
HomeKriminalTata Mengunjungi Bareskrim Polri karena Anaknya Dianiaya

Tata Mengunjungi Bareskrim Polri karena Anaknya Dianiaya

Kamis, 1 Agustus 2024 – 22:06 WIB

Jakarta, VIVA – Ayah dari salah satu korban penganiayaan oleh influencer parenting bernama Meita Irianty alias Tata di daycare Wensen School Depok, yaitu Arief, mendatangi Bareskrim Polri. Ia membuat laporan masyarakat (dumas) dengan nomor 533/DUMAS/VII/2024 atas apa yang dialami anaknya, AMW (9 bulan).

“Hari ini agenda kami adalah melakukan laporan masyarakat yang berasal dari kalangan influencer maupun aktivis sosial,” ucap Anindytha Arsa Prameswari selaku kuasa hukum Arief, Kamis, 1 Agustus 2024.

Laporan tersebut dibuat agar Bareskrim memberikan bantuan dan perlindungan. Selain itu, agar tidak berhenti hanya dengan membuat Meita menjadi tersangka semata.

“Selain itu, kami juga memohon untuk perlindungan hukum dan bantuan tim terhadap korban pelapor yang sebelumnya telah melaporkan,” kata dia.

Kata dia, kliennya sempat merasa cemas dan khawatir saat melaporkan kasus ini. Sebab, dia mendapat informasi bahwa Meita memiliki saudara eks anggota dewan. Klien tersebut khawatir Tata tetap memiliki kekuatan dan bisa lepas dari hukuman meskipun saudaranya sudah bukan anggota dewan. Oleh karena itu, dia melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.

“Awalnya, si bapak merasa takut. Karena dia bukan orang yang penting, dan salah satu keluarga dari pihak lawan merupakan mantan anggota dewan. Itulah mengapa kami sebagai tim advokasi akan membantu dan mendampingi kasus ini,” kata dia.

Sebelumnya dilaporkan, Meita Irianty alias Tata, pelaku penganiayaan bayi dan balita di daycare, kini harus dipenjara. Wanita yang sudah memiliki beberapa anak tersebut dengan kejam menganiaya bayi dan balita yang dititipkan di daycare miliknya.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Metro Depok. Tata kemudian diamankan di rumahnya pada Rabu, 31 Juli 2024 malam. Saat di hadapan polisi, Tata hanya diam tanpa memberikan jawaban.

Ketika ditanya oleh awak media, Tata tidak memberikan jawaban sama sekali, termasuk ketika diminta motif melakukan penganiayaan. Mengenakan baju tahanan, Tata hanya tertunduk sambil terdiam. Dia juga muntah beberapa kali ketika ditanya oleh awak media.

Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer