Pelaku Pembunuhan Sadis Terhadap Bocah di Banten Diburu Polisi setelah Motif Diketahui

Jumat, 20 September 2024 – 19:45 WIB

Cilegon, VIVA – Polisi sedang menyelidiki kasus penculikan dan pembunuhan terhadap seorang anak berusia 5 tahun bernama Aqilatunnisa Prisca Herlan. Anak malang itu diduga dibunuh karena masalah utang piutang yang terkait dengan ibu kandungnya.

Jenazah anak tersebut ditemukan dalam kondisi mengerikan dengan wajahnya ditutupi lakban. Selain itu, tubuh anak itu juga penuh dengan lebam, pada Kamis pagi, 19 September 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.

Ibu korban menjalani usaha kredit barang untuk membantu pendapatan suaminya yang bekerja di pabrik es batu kristal. Korban dan orangtuanya tinggal sewa di Kota Cilegon, Banten.

“Hasil keterangan korban menunjukkan bahwa dia telah menerima ancaman satu bulan yang lalu. Ibu korban ini bekerja dengan mengkreditkan barang kepada orang lain,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, Jumat, 20 September 2024.

Ibu korban mengakui kepada polisi bahwa sejak dia mulai memberikan kredit barang kepada orang lain, dia sering menerima ancaman pembunuhan. Ancaman itu juga termasuk kepada suaminya dan anaknya yang masih berusia 5 tahun.

“Namun, mulanya dari peminjaman ibu korban ini, setelah itu dia sering mendapatkan ancaman. Ancaman tersebut dikirim melalui WhatsApp bahwa mereka akan membunuh anak, suami, dan sebagainya,” ujar AKBP Kemas menirukan pengakuan ibu korban.

Dengan bukti ancaman melalui pesan WhatsApp (WA), polisi sekarang sedang menyelidikinya. Upaya tersebut termasuk dalam mengejar para pelaku yang diduga terlibat. Dalam kasus pembunuhan ini, Polda Banten juga turun tangan.

“Motif dari pelaku belum dapat kami pastikan. Masih ada beberapa terduga pelaku yang sedang kami kejar dan interogasi,” jelasnya.

Polres Cilegon memastikan bahwa orangtua korban telah melaporkan ancaman tersebut. Ini termasuk melaporkan kehilangan anak mereka kepada polisi, pada Selasa, 17 September 2024.

Jenazah anak ditemukan di tepi Pantai Muhara, Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis, 19 September 2024.

“Untuk menghilangkan jejak, pelaku membawa korban ke Lebak. Dikabarkan bahwa mereka menculik, pada Selasa tanggal 17, kita juga melakukan olah tempat kejadian di sana, di rumah,” kata AKBP Kemas.

Selanjutnya, ada laporan penemuan mayat yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan anak yang hilang. “Kemudian pada tanggal 19 kita menerima laporan penemuan mayat yang memiliki ciri-ciri yang sama,” jelasnya.