Standarisasi menu makanan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kualitas dan gizi makanan yang diberikan kepada anak-anak. Dalam konteks Indonesia, fleksibilitas dalam standarisasi tersebut diperlukan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal serta ketersediaan bahan pangan dan preferensi budaya. Menurut Dicky, anak-anak yang menjadi target Menu Makanan Bergizi (MBG) berada dalam rentang usia yang berbeda sehingga kebutuhan gizinya pun beragam termasuk kalori, protein, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, perancangan menu harus dilakukan oleh ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi masing-masing anak. Pentingnya pemantauan oleh pemerintah juga tidak boleh diabaikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan program. Konsistensi dan kelangsungan program MBG harus dijaga sebagai acuan utama karena ini bukan hanya program sekali pakai melainkan program jangka panjang yang membutuhkan perhatian dan dukungan terus-menerus.