Desa Tembong di Kecamatan Carita, Provinsi Banten, menunjukkan keberhasilan dalam program eliminasi penyakit tuberkulosis (TB) dengan pendekatan berbasis masyarakat yang efektif. Berbagai inovasi seperti program Respati (Remaja Sehat Pejuang Tangguh Berinovasi) dan KAJEDAK (Kader Ngajemput Dahak) telah membantu meningkatkan deteksi kasus TB, memastikan pengobatan selesai, dan mencegah pasien berhenti dari pengobatan.
Melalui program JARING TAS (Kejar Skrining dan Tangani TB Sampai Tuntas), cakupan skrining TB di desa ini meningkat secara signifikan. Sejak tahun 2022, Desa Tembong mencatat keberhasilan pengobatan TB yang konsisten dan bahkan mencapai titik nol untuk kasus pasien yang gagal atau berhenti dari pengobatan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi pendekatan Desa Tembong dalam upaya eliminasi TB dan menekankan pentingnya dukungan semua pihak untuk menekan kasus TB.
Desa Tembong diakui sebagai inspirasi nasional dalam perang melawan tuberkulosis dan penting untuk mereplikasi inovasi lokal seperti JARING TAS dan KAJEDAK di wilayah lain. Data dari Global TB Report 2024 menempatkan Indonesia di peringkat kedua di dunia dengan estimasi 1.090.000 kasus TB baru setiap tahun dan 125.000 kematian akibat TB. Mendukung pendekatan berbasis masyarakat seperti yang dilakukan Desa Tembong diharapkan dapat membantu menekan angka kasus TB secara signifikan.